Pondok Pesantren Al-Amin Mojokerto

BIMTEK: Menumbuhkan Guru Profesional Melalui Kurikulum Berbasis Cinta, Pembelajaran Mendalam dan Pemanfaatan Teknologi

Al-Amin News – Dalam upaya meningkatkan kompetensi dan profesionalisme para asatidz, MTs dan MA Pesantren Al-Amin menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bertema “Menumbuhkan Guru Profesional Melalui Kurikulum Berbasis Cinta, Pembelajaran Mendalam, dan Pemanfaatan Teknologi.” Kegiatan ini dilaksanakan selama 23-24 Agustus 2025, bertempat di Hotel Puri Gendhis, Trawas, Mojokerto.

Bimtek ini diikuti oleh seluruh asatidz MTs dan MA Pesantren Al-Amin dengan penuh antusiasme. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat paradigma pendidikan yang holistik dan transformatif, dengan menempatkan cinta sebagai fondasi kurikulum, menggali strategi pembelajaran mendalam (deep learning), serta mendorong pemanfaatan teknologi sebagai alat pendukung proses belajar-mengajar. Pemateri dalam kegiatan ini yaitu pengawas pembina MA Kemenag Kab. Mojokerto, Mochammad Zaenuri, M.Pd.

Dalam sambutannya, Kepala Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amin, Dr. K.H. Akhmad Jazuli, S.H. M.Si., menegaskan pentingnya peran guru sebagai agen perubahan yang bukan hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi dan menanamkan nilai-nilai kehidupan kepada para santri. “Guru profesional tidak cukup hanya menguasai materi, tetapi juga harus mampu menciptakan suasana belajar yang penuh kasih, bermakna, dan relevan dengan zaman,” ujarnya.

Materi yang disampaikan dalam Bimtek ini mencakup berbagai aspek, antara lain: penyusunan kurikulum berbasis cinta dan nilai, pendekatan pembelajaran mendalam yang mendorong siswa berpikir kritis dan reflektif, serta integrasi teknologi dalam pembelajaran berbasis digital.

Para peserta juga mengikuti sesi diskusi kelompok, studi kasus, dan praktik langsung penyusunan perangkat ajar yang relevan dengan tema. Kegiatan ditutup dengan refleksi bersama serta penyusunan rencana tindak lanjut di masing-masing satuan pendidikan.

Dengan adanya Bimtek ini, diharapkan para asatidz mampu menjadi pendidik yang tidak hanya cakap secara akademis, tetapi juga memiliki ketulusan, kreativitas, dan kepekaan terhadap kebutuhan peserta didik di era digital.