Kegiatan senam pagi santri. Foto: nay |
Pondok Pesantren Al Amin yang saat ini sudah berumur dua dekade ini, pada tahun 2018 lalu mengalami perubahan struktur organisasi dan personil. Hal itu dilakukan oleh pengurus Perkumpulan Pendidikan dan Sosial Al-Amin beserta Dewan Pengasuh Al-Amin untuk percepatan peningkatan pelayanan baik secara fisik dan non fisik. Hal ini ditandai dengan tercetusnya sebuah konsep bertajuk “All New Al-Amin” sebagai motifasi untuk bergerak dan menggerakkan seluruh komponen.
Di antara yang dilakukan adalah membuat grand design sarana dan prasarana Pondok Pesantren Al-Amin Putra dan Putri. Juga yang tak kalah pentingnya, adalah penataan tenaga baik yang struktural maupun fungsional. Karena dari tenaga profesional, loyal dan punya dedikasi yang tinggi, maka akan bisa mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Untuk mencapai harapan tersebut pembelajaran formal dilaksanakan pada lembaga MTs dan MA Pesantren Al-Amin dengan kurikulum terpadu yakni kurikulum Nasional melalui Kementerian Agama RI dan kurikulum berbasis Pesantren, yang ditempuh selama 6 tahun. Didukung program-program pesantren di antaranya pengembangan bahasa, bimbingan membaca kitab, tahfidzul Quran, bimbingan ibadah dan kepemimpinan.
Pondok Pesantren Al-Amin mulai memasuki masa pandemi Covid-19 dimulai bulan Maret 2019. Melalui surat keputusan Dewan Pengasuh seluruh santri dipulangkan. Keberlanjutan kegiatan dilaksanakan secara daring (dalam jaringan) baik kegiatan pembelajaran, pengajian kitab kuning, kebahasaan, kontrol ubudiyah.Sampai saat artikel ini ditulis, kegiatan daring tersebut telah dilaksanakan kurang lebih tujuh bulan. Melihat kondisi tersebut walaupun keadaan belum sepenuhnya normal Dewan Pengasuh dan pimpinan melakukan rapat koordinasi persiapan santri kembali ke pesantren untuk memasuki era New Normal.
Koordinasi itu menghasilkan beberapa keputusan. Yang pertama pembentukan Tim Gugus Covid-19 Pondok Pesantren Al-Amin Yang kedua sehubungan dengan era new normal kegiatan di Pondok Pesantren Al-Amin dilakukan koordinasi dengan tim gugus tugas kecamatan Sooko. Dalam hal ini berkoordinasi dengan Puskesmas Sooko untuk santri putra serta Puskesmas Blooto untuk santri putri.
Berbagai pertimbangan Tim Gugus Covid-19 semua santri kembali secara bertahap. Dimulai dengan santri kelas 7 MTs. Pesantren Al-Amin. Dua bulan kemudian disusul kelas 9 MTs. Pesantren Al-Amin dan kelas 12 MA Pesantren Al-Amin. Selain itu, seluruh asatidz dan pegawai yang terlibat di lingkungan pesantren wajib mengikuti rapid test. Santri yang kembali pun membawa hasil rapid test dan surat pernyataan kesediaan dari orang tua, sehingga santri diperbolehkan kembali ke pesantren. Bukan hanya itu, untuk sementara ini wali santri tidak diizinkan menjenguk langsung atau nyambangi anaknya guna patuh terhadap protokol kesehatan yang disiapkan oleh Tim Gugus Covid-19 Pondok Pesantren Al-Amin.
Lebih lanjut, setiap kegiatan di lingkungan pesantren dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Menerapkan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak). Bahkan setiap pukul 08.20 – 08.50 WIB seluruh santri dan pegawai yang sedang berada di lingkungan Pondok Pesantren Al-Amin wajib mengikuti rutinitas berjemur dan senam bersama, guna meningkatkan imunitas tubuh.
Tahap selanjutnya direncanakan pada bulan Januari 2021 semoga pandemi sudah benar-benar berakhir, sehingga seluruh santri bisa kembali ke Pondok Pesantren Al-Amin dan sluruh kegiatan bisa berjalan normal seperti sedia kala. (Ustadz Saiful Huda, S.Ag.,M.Pd./ Kepala MTs. Pesantren Al-Amin/hj)